Cita-citanya ialah suatu saat nanti manusia mampu berkomunikasi dengan komputer (mesin cerdas) dengan bahasa persepsi. Maklum, manusia penuh satuan kata persepsi yang sulit dicerna satu sama lain. Itulah cita-cita Guru Besar (Gubes) ke-7 Universitas Kristen (UK) Petra di bidang teknik informatika, Prof Rolly Intan Dr Eng. Saat ini, ia giat mengumpulkan satuan kata untuk dimasukkan ke dalam aplikasi komputer, agar ke depan komputer bisa sungguh jadi teman, sahabat, bahkan keluarga. Kehidupan ini penuh ketidakpastian. Kata-kata itulah yang disampaikan gubes UK Petra yang baru dilantik. Kalimat itu menggambarkan ilmu dan pengetahuan yang diserap manusia adalah sesuatu yang serba tidak pasti. Artinya, banyak satuan kata yang masih sulit diterjemahkan sebagian manusia untuk direalisasikan dalam hidup. Misalnya, seperti kalimat “kadang-kadang” atau “sering” untuk mempersepsikan frekuensi kejadian. Dari satuan kata-kata tersebut, Rolly membuat aplikasi yang ke depan semua komputer bisa memahami jiwa pemiliknya atau kebutuhan manusia. Ketertarikannya mengumpulkan data satuan kata itu dilatarbelakangi kebutuhan manusia akan ilmu pengetahuan. Semakin banyak ilmu pengetahuan yang diserap manusia, semakin banyak pula keinginantahuan manusia, tapi makin dibingungkan pada kondisi yang diserapnya dari bahasa atau kata-kata persepsi tersebut. Maka dengan aplikasi pembangunan sistem informasi berbasis persepsi dengan soft computing techniques, diharapkan kebutuhan manusia akan ketidak-mengertian bahasa persepsi itu bisa terpenuhi. Meski saat ini aplikasi yang dibuat Rolly hanya sebatas pengumpulan data satuan kata-kata persepsi, saat ini ia sudah merealisasikan beberapa temuannya ke dalam komputer di UK Petra. Komputer itu sudah bisa mendeteksi beberapa keinginan dan memahami kebutuhan manusia, bahkan bisa juga dijadikan sebagai alat deteksi kebohongan dengan menggunakan gelombang otak.