Sistem teleconference yang marak dipakai untuk menghubungkan beberapa orang dari jarak jauh dinilai terlalu ribet dan menyedot biaya besar menginspirasi tiga dosen Teknik Elektro Universitas Kristen (UK) Petra Surabaya, yakni Handry Khoswanto, Petrus Santoso, dan Handy Wicaksono untuk mencipatakan telepresence robot yang lebih fleksibel dan murah. Telepresence robot ini memungkinkan seseorang berada di tempat lain seolah-olah leluasa bergerak dalam suatu ruang dan berkomunikasi dengan orang lain. Hal ini dimungkinkan karena di bagian atas robot ini terpasang sebuah komputer tablet yang memungkinkannya merekam gambar yang ada di depannya untuk kemudian dikirim ke narasumber (obyek) yang ada di tempat jauh via internet. Menurut Petrus Santoso, telepresence robot ini sangat bermanfaat untuk bidang pendidikan, kesehatan, bisnis, keamanan bangunan serta pariwisata. Dibandingkan dengan sistem teleconference atau perangkat lain sejenis yang banyak beredar di pasar luar negeri, robot telepresence ciptaan dosen UK Petra ini jauh lebih murah dan efisien. Murahnya biaya produksi robot ini karena Petrus dan dua dosen Teknik Elektro ini membuat sistem computer yang portable dengan memanfaatlan tablet. Inovasi ini diharapkan bisa diperbanyak sehingga masyarakat benar-benar bisa merasakan manfaat berkomunikasi jarak jauh yang murah dan efisien. Inovasi ini turut dipamerkan pada pameran teknologi masa depan yang digelar untuk memeriahkan Science Film Festival (SFF) di depan ruang auditorium UK Petra bersama dengan inovasi lain.