Berdinding bambu beratap daun, perpustakaan jadi dapur dan ruang tidur

SDN Sublele di Desa Sillu, Kupang merupakan gambaran nyata karut-marut pengelolaan pendidikan di Tanah Air selama ini. Kendati sudah empat tahun berdiri, nasib sekolah ini tak kunjung membaik. Dua ruang semipermanen berdinding bilah bambu dengan atap daun gwang kering, serta lantai yang dibiarkan tetap menjadi tanah. Dari dua ruangan tersebut, satu di antaranya adalah ruang kelas terbagi menjadi tiga untuk belajar siang dan satu ruang lain sebagai perpustakaan. Ruang ini juga difungsikan sebagai dapur dan tempat belajar pada malam hari. Kepala SDN Sublele menjelaskan kepada Koran SINDO yang berkunjung bersama Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Kristen Petra Surabaya pada Januari 2015 menjelaskan, ada lima rombongan belajar di sekolah ini. Para pengajar di sekolah ini berharap pemerintah pusat juga memperhatikan pendidikan, khususnya di daerah timur Indonesia.

Unknown Unknown Koran SINDO Indonesian Petra Chronicle Newspaper clippings Unknown Koran SINDO, 28 Januari 2015 EDUCATION--INDONESIA; SERVICE LEARNING--INDONESIA; COMMUNITY SERVICE LEARNING

Files