Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur melibatkan unsur akademika dalam pengelolaan dana desa. Ada 7 universitas yang diajak bekerjasama. Yakni Universitas Surabaya, Universitas 17 Agustus, Universitas Bhayangkara, Universitas Katolik Widya Mandala, Universitas Narotama, Universitas Ciputra dan Universitas Kristen Petra. Dijelaskan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, peran serta para perguruan tinggi dalam pengelolaan dana desa tahun ini, sebagai elemen dalam menunjang suatu kebijakan yang disokong pendanaan dari kran dana desa. Sehingga intervensi pemanfaatan dana desa bisa berjalan secara signifikan. “Kita butuh quick research. Kenapa harus quick research? Supaya intervensinya bisa cepat. Tetapi dengan quick research yang bisa melakukan pendalaman-pendalaman sehingga intervensinya bisa lebih signifikan,” papar Khofifah di Surabaya, Jumat (21/2/2020).