Kebakaran ditangki kilang PT Pertamina Balongan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat (29/3), mengindikasikan lemahnya manajemen resiko operasional produksi korporasi pelat merah. Apapun penyebab kebakaran kilang tersebut (seperti dugaan tersmbar petir), tidak seharusnya terjadi jika koporasi yang hampir berusia 64 tahun ini terus melakukan improvement yang berkelanjutan. Utamanya dalam mengidentifikasi ragam resiko bahaya yang bisa terjasi sewaktu-waktu. Publik tentu kaget dan cukup kecewa jika salah satu perusahaan kebanggaannta masih bisa mengalami kebakaran hebat yang berdampak luas ragam stakeholders. Kerugian akibat kebakaran ini bukan sekedar potensi kehilangan produksi sebesar 400.000 barel. Tetapi juga dampak buruk terhadap lingkungan dan mayarakat sekitar. Dampaknya bukan hanya terganggu suplai kebutuhan bahan bakar bagi masyarakat. Melainkan juga hancurnya infrastruktur Pertamina Balongan yang pembangunannya butuh sumber daya dan biaya yang tidak sedikit,'ungkap dosen Program Manajemen Bisnis FBE UK Petra, Augustinus Simanjutak.