Menurut Haji Oerip Soedarman, terkesan dengan rencana pihak WR Soepratman untuk menuntaskan pemugaran makam WR Soepratman di jalan Kenjeran (kawasan rangkah). Melihat kondisi makam memprihatinkan, Cak Narto setuju makam itu segera diperbaiki lagi. Tim ahli dari ITS Surabaya dan Universitas Kristen Petra menggarap masalah teknik dan arsitekturnya. Biaya yang diperlukan untuk renovasi sekitar Rp. 1 miliar. Soedarman kemudian menghadap Cak Narto dan wali kota yang pernah mengaku sebagai cucu Sawunggaling yang bersedia memberikan bantuan ddana Rp. 150 juta dari dana APBD 2000. Dan total dana menjadi Rp. 250 juta. Kemudia DPRD Surabaya menyetujui daha Rp. 450 juta lagi, sehingga dana yang sudah ditangan panitia renovasi sudah mencapai 900 juta. Dengan berbekal dana tersebut, renovasi dimulai sejak Maret 2002 silam, sekarang proyek tersebut baru menggunakan anggaran pemprov 200 juta. Dapat dikatakan pembanguna pelataran dan gapura ini sangat lambat.