Penumpukan barang jadi merupakan permasalahan yang umum dialami oleh perusahaan terutama yang bergerak di bidang manufaktur. Permasalahan tersebut tidak terkecuali juga dialami oleh PT. XYZ yang memproduksi paper core menggunakan metode make-to-order, dimana seharusnya tidak ada persediaan barang jadi. Metode 5 whys digunakan untuk menganalisis penyebab penumpukan barang jadi di PT. XYZ. Berdasarkan analisis tersebut ditemukan bahwa penumpukan barang jadi merupakan hasil dari proses produksi yang melebihi demand, kesalahan dalam input data produksi pada sistem SAP, dan adanya barang return dari customer. Dalam mengatasi permasalahan tersebut, maka dibuatlah usulan penerapan perbaikan instruksi kerja diantaranya; perbaikan sistem SAP terkait dengan pendataan persediaan barang jadi, instruksi kerja karyawan, usulan pendataan pemakaian bahan baku di proses spiral, alur pengambilan dan pendataan bahan baku dan form revisi pendataan hasil produksi harian jika ada kesalahan input pada sistem SAP. Usulan tersebut diberikan untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan data dan mengurangi idle stock.