Pembangunan proyek konstruksi berkembang pesat, namun seringkali menghadapi masalah tak terduga yang menyebabkan keterlambatan. Metode Critical Path Method (CPM) digunakan untuk mengatasi hal ini dengan menunjukkan aktivitas kritis dan metode ini terintegrasi dalam proses planning, monitoring dan controlling. Penelitian ini berfokus dengan melakukan planning yang meliputi pembuatan Work Breakdown Structure (WBS), penyusunan urutan, perhitungan durasi dan menghasilkan baseline schedule. Monitoring dilakukan dengan mencatat progress proyek yang menghasilkan actual schedule. Controlling dilakukan dengan mengubah urutan aktivitas atau menambah pekerja yang menghasilkan updated schedule sebagai baseline schedule periode berikutnya. Hasilnya, proyek mengalami keterlambatan dari 91 hari menjadi 165 hari. Nilai float factor dan critical factor menunjukkan fleksibilitas dan tingkat kritis proyek, dengan periode awal memiliki float factor 0,58 dan critical factor 0,82, menandakan proyek cukup padat dan kritis.