Penggunaan teknologi self service kiosk pada industri Food&Beverage di Indonesia mulai gencar digunakan kembali pada masa pandemi sehingga terjadi perubahan gaya hidup yang cukup signifikan dan pola perilaku dituntut berubah sesuai dengan keadaan. Pembatasan interaksi pada masa pandemi menyebabkan adanya penerapan sistem baru yang diberlakukan seperti teknologi self service kiosk. Teknologi layanan self service kiosk imemiliki tujuan menangkas antrian sehingga konsumen menjadi lebih nyaman melakukan layanan mandiri, dapat memesan makanan sendiri serta memangkas biaya operasional restoran. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh dan hubungan antara functionality, enjoyment, security/privacy, assurance, design, convenience dan customization terhadap minat kembali menggunakan layanan SSTQUAL. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Ada respondennya berupa konsumen restoran yang menyediakan Self-Service Technology Kiosk atau layanan mandiri restoran di Surabaya dan teknik samplingnya menggunakan teknik non probability sampling jenis purposive sampling dengan sampel 135 responden. Data diolah menggunaan SPSS dan hasilnya menunjukkan bahwa functionality, enjoyment, security/privacy, assurance, design, convenience dan customization berpengaruh signifikan terhadap minat kembali menggunakan layanan SSTQUAL.