Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh retaliation, perceived organizational support (POS) dan perceived seriousness of wrongdoing (PSW) terhadap whistleblowing intention karyawan pada perusahaan swasta di Indonesia. Penelitian ini menawarkan perspektif baru dengan menggabungkan 3 variabel utama yang jarang diteliti secara bersamaan dalam konteks whistleblowing. Selain itu, terdapat beberapa hasil penelitian terdahulu yang tidak konsisten seperti penelitian yang menunjukkan bahwa POS memberikan dampak positif dan beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa POS tidak memberikan dampak. Sebagian besar penelitian tentang whistleblowing dilakukan di sektor publik sedangkan di sektor swasta masih terbatas. Penelitian menunjukkan bahwa karyawan sektor publik lebih termotivasi untuk mengatasi masalah sosial di masyarakat dibandingkan dengan karyawan sektor swasta, sehingga hal ini memerlukan penelitian lebih lanjut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang disebarkan kepada 250 karyawan di berbagai perusahaan swasta di Indonesia. Analisis data dilakukan dengan menggunakan SmartPLS. Uji reliabilitas dan validitas juga dilakukan untuk menilai keakuratan dan konsistensi instrumen pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa POS dan PSW memiliki efek positif yang signifikan terhadap niat untuk melakukan whistleblowing, sedangkan retaliation memberikan efek negatif. Penelitian ini menyimpulkan bahwa POS dan PSW meningkatkan niat karyawan untuk melakukan whistleblowing dan retaliation menurunkan niat untuk melakukan whistleblowing. Penelitian ini memberikan wawasan berharga bagi manajemen perusahaan tentang bagaimana retaliation, POS dan PSW mempengaruhi karyawan untuk melakukan whistleblowing, merancang program yang mendukung whistleblowing, dan membantu perusahaan memahami faktor-faktor yang mendukung atau menghambat whistleblowing.