Proyek konstruksi memiliki tingkat risiko kecelakaan kerja yang tinggi, terutama kecelakaan jatuh, yang mencakup 42,15% dari seluruh kecelakaan konstruksi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis persepsi pekerja terhadap risiko kecelakaan jatuh di proyek konstruksi di Surabaya berdasarkan pendapat pekerja dan staf kontraktor, serta mengevaluasi perbedaan persepsi risiko pekerja berdasarkan faktor seperti usia, tingkat pendidikan, pengalaman kerja, dan pelatihan keselamatan. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang disebarkan kepada 200 responden, terdiri dari 103 pekerja dan 97 staf kontraktor. Analisis data dilakukan menggunakan uji validitas, reliabilitas, normalitas, Kruskal-Wallis, dan Mann-Whitney untuk menguji perbedaan persepsi antar kelompok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa staf kontraktor memiliki persepsi risiko yang lebih baik dibandingkan pekerja pada semua dimensi persepsi, yaitu probabilitas, tingkat keparahan, kekhawatiran, dan ketidakamanan. Faktor usia menunjukkan bahwa pekerja yang lebih tua memiliki persepsi risiko yang lebih baik. Tingkat pendidikan yang lebih tinggi meningkatkan pemahaman terhadap risiko, sementara pengalaman kerja yang lebih lama berkontribusi pada kesadaran bahaya di tempat kerja. Selain itu, pelatihan keselamatan terbukti meningkatkan persepsi risiko, di mana pekerja yang telah mengikuti pelatihan memiliki hasil yang lebih baik dibandingkan mereka yang belum.