Indonesia merupakan negara dengan jumlah pengendara sepeda motor yang tinggi. Selain itu, Indonesia juga memiliki rasio kematian akibat kecelakaan lalu lintas yang tinggi. Salah satu penyebab utama kasus kecelakaan adalah perilaku ngebut pengendara. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi variabel-variabel yang mendorong pengendara melakukan perilaku ngebut serta seberapa signifikan hubungan antar variabel tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan teori perilaku terencana dengan tambahan variabel kebiasaan untuk menganalisis model perilaku ngebut. Metode yang digunakan dalam menganalisis hubungan antar variabel adalah PLS-SEM. Hasil yang diperoleh dari 232 responden dari beberapa kota di Indonesia menunjukkan bahwa variabel norma subyektif terhadap intensi, sikap terhadap kebiasaan, persepsi kendali perilaku terhadap intensi, intensi terhadap perilaku ngebut, dan kebiasaan terhadap perilaku ngebut memiliki hubungan yang signifikan dan berkorelasi positif.