Perbandingan akurasi penjadwalan menggunakan metode Critical Path Method (CPM) dan Critical Chain Project Management (CCPM) pada proyek X

Critical Path Method (CPM) merupakan metode penjadwalan yang populer digunakan. Metode penjadwalan CPM memiliki kelemahan karena tidak mempertimbangkan tingkat produktivitas tenaga kerja yang dapat menyebabkan proyek menjadi terlambat. Beberapa peneliti mulai meneliti metode penjadwalan baru, yaitu Critical Chain Project Management (CCPM). CCPM merupakan metode penjadwalan dimana safety time dari tiap pekerjaan dialihkan ke akhir suatu rantai yang disebut dengan buffer. Besarnya buffer yang ada pada proyek ditentukan menggunakan metode Adaptive Procedure with Density (APD) yang menyatakan kepadatan jaringan merupakan faktor yang paling mempengaruhi waktu penyelesaian proyek. Pada penelitian ini peneliti akan membandingkan akurasi dari metode CCPM dan CPM jika dibandingkan dengan keadaan aktual yang terjadi pada proyek. Hasil penelitian menunjukan waktu penyelesaian proyek menggunakan metode penjadwalan CPM sebesar 325 hari kalender. Waktu penyelesaian proyek menggunakan metode penjadwalan CCPM sebesar 311 hari kalender. Progress aktual yang terjadi pada proyek X hingga akhir bulan Oktober 2024 sebesar 43,167%. Progress rencana menggunakan metode penjadwalan CPM sebesar 37,317%. Progress rencana menggunakan metode penjadwalan CCPM as late as possible dan CCPM as soon as possible sebesar 32,269% dan 46,585%. Disimpulkan bahwa CCPM secara as soon as possible memiliki akurasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan CCPM as late as possible dan CPM.

JUAN AXEL AVERIO Doddy Prayogo S.T. (Advisor 1); Ambrosius Matthew Junius Reynaldo, S.T., M.T. (Advisor 1); Willy Husada, ST.,MT., Msc. (Examination Committee 1); Handoko Sugiharto (Examination Committee 1) Universitas Kristen Petra Indonesian Digital Theses Undergraduate Thesis Skripsi/Undergraduate Thesis Skripsi No. 20012797/SIP/2025; Juan Axel Averio (B11210039) Unknown

Files