RAP (Reclaimed Asphalt Pavement) merupakan limbah jalan yang jumlahnya sangat besar namun belum dimanfaatkan secara optimal. Dengan meningkatnya kebutuhan material untuk perkerasan jalan, salah satu alternatif pengganti material agregat adalah penggunaan RAP. Selain itu, perubahan iklim dan kondisi alam mengakibatkan keterbatasan pasokan air tawar, terutama di daerah pesisir. Oleh karena itu, penggunaan air laut sebagai bahan pengganti menjadi salah satu solusi yang dapat digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis persentase optimal RAP yang dapat digunakan sebagai material pengganti serta dampak penggunaan RAP optimal terhadap nilai uji CBR. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk menganalisis pengaruh penggunaan air laut pada campuran RAP optimal terhadap nilai CBR. Metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi pengujian kepadatan tanah dan uji CBR dengan variasi sampel 100% RAP, 100% agregat alam, 60% RAP dan 40% agregat alam, serta 60% RAP dan 40% agregat alam yang dicampurkan dengan air laut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase RAP optimal yang menggunakan air tawar dan air laut tidak memenuhi spesifikasi nilai CBR kelas A, tetapi memenuhi spesifikasi untuk kelas B dan S. Hal ini disebabkan oleh penggunaan RAP dalam jumlah yang terlalu banyak, sehingga kadar air optimum menjadi lebih rendah. Selain itu, penggunaan air laut juga menyebabkan penurunan nilai CBR yang diduga disebabkan oleh reaksi asam air laut dengan aspal pada RAP.