Penerapan metode Single Minute Exchange of Dies (SMED) pada sektor produksi dan manufacturing, telah banyak mencapai keberhasilan. Pada mesin ISS Kemas, reduksi waktu setup sebesar 19.22%. Pada pembuat panel telekomunikasi dan panel elektrik penurunan waktu setup sebesar 75, 59%. Proses brand change pada mesin protos, waktu berkurang 27. 83%, dan pada mesin focke waktu berkurang 42. 24%. Belum ada penelitian penerapan metode SMED pada sektor jasa perkapalan, khususnya untuk mengurangi waktu dry dock pada kapal kontainer. Pada penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Data primer dikumpulkan melalui observasi, dan wawancara terbuka kepada owner ship, pekerja galangan, team teknik, yang terlibat langsung dalam proses dry docking. Data sekunder dikumpulkan dari literatur, dokumentasi galangan kapal, dan data historis waktu dry dock. Pengolahan data dilakukan dengan metode SMED untuk mengurangidurasi dry dock, dengan cara mengidentifikasi, menganalisa, dan memprioritaskan perbaikan pada potensi terbesar penyebab lamanya proses dry docking. Identifikasi potensi penyebab lamanya durasi dry docking pada kapal kontainer dianalisa dengan diagram pareto. Berdasarkan obsevasi lapangan, masalah yang menyebabkan lamanya waktu dry doking, pada urutan tiga besar adalah kurangnya manpower, tambahan pekerjaan yang diketahui setelah kapal naik dock, serta supply spare part terlambat. Dengan mengeidentifikasi dan menemukan solusi penyebab lamanya durasi dry docking, serta menerapkan prinsip SMED, pada studi kasus docking repair KM. Oriental Samudra, ratarata waktu pekerjaan turun 42 %. Secara keseluruhan berhasil menurunkan durasi dry dock dari 25 hari, menjadi 15 hari, sehingga penurunan waktu dry docking mencapai 40%.