Terlalu diobral, disuruh meong-meong pun mau

Universitas Kristen Petra, kemarin (21/4) menggelar gawe besar menyambut ulang tahunnya yang ke-40. Dalam seminar nasional bertajuk ‘Potret Perempuan Indonesia Abad 21’ itu, jurusan Desain Komunikasi dan Visual UK Petra mendatangkan 'Kartini-Kartini Indonesia’ untuk mengupas masalah perempuan dan iklan. Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan/ Kepala BKKBN, Hj Khofifah Indar Parawansa, Ketua Lembaga Sensor Film Tatik Maliyati, Martha Tilaar, dan bintang film terkenal Nurul Arifin, saling adu argumentasi dan menyamakan visi.

Rata-rata, mereka menyoroti masalah eksploitasi seksual wanita dalam iklan. Tatik Maliyati misalnya, sangat menyayangkan mengapa wanita begitu mudahnya tergiur menjadi bintang iklan yang mengedepankan masalah seksual mereka. “Mulai dari anggota tubuh, semua diobral untuk iklan. Sampai disuruh meong-meong, mereka juga mau," kata wanita asal Surabaya itu.

Sementara itu Khofifah Indar Parawansa, menyayangkan kompetensi wanita di bidang usaha masih sangat rendah. “Beberapa waktu lalu, saya disodori data dari Depnaker Jatim. Ternyata, 70% wanita Jatim berada di pedesaan. Dari jumlah itu, 68%-nya bekerja sebagai buruh tani, dan hanya 2% saja yang menduduki posisi strategis”. Sementara itu, Nurul Arifin bintang film terkenal yang saat ini aktif dalam kampanye anti AIDS, juga menyesalkan perusahaan-perusahaan yang menjadikan wanita sebagai obyek visualisasi iklan yang menampilkan pelecehan terhadap wanita.

Unknown Unknown PT Radar Media Surabaya Indonesian Petra Chronicle Newspaper clippings Unknown Radar Surabaya, 22 April 2001 Unknown

Files