Penelitian ini dilakukan pada sebuah perusahaan rokok di Indonesia, tepatnya di bagian Procurement Engineering Departemen Produksi. Dalam mengerjakan tugas rutin, para staf merasakan beban kerja yang berlebihan. Berdasarkan hasil pengumpulan data dan perhitungan awal beban kerja menggunakan metode Full-Time Equivalent (FTE), diperoleh bahwa staf Development memiliki beban kerja sebesar 1,05 FTE; staf Sourcing 1 sebesar 1,52 FTE; staf Sourcing 2 sebesar 2,15 FTE; dan staf Operation sebesar 1,55 FTE. Strategi yang diterapkan untuk mengatasi beban kerja berlebih tersebut adalah membangun sistem otomasi dengan memanfaatkan Robotic Process Automation (RPA) menggunakan Microsoft Power Automate. Implementasi sistem otomasi ini mampu menurunkan beban kerja sebesar 10% untuk staf Sourcing 1, 8% untuk staf Sourcing 2, dan 14% untuk staf Operation. Selain otomasi, strategi lain yang dapat diterapkan adalah pembuatan master harga dan kontrak, yang terbukti mampu mengurangi beban kerja sebesar 30% untuk staf Sourcing 1 dan 39% untuk staf Sourcing 2 dibandingkan dengan kondisi awal.