Mahasiswa Belanda yang ikut program COP bersama mahasiswa UK Petra di Magetan. Tiap hari makan nasi, tiga hari sakit diare

Setelah satu bulan lebih bergabung dengan mahasiswa Universitas Kristen (UK) Petra untuk mengikuti Community Outreach Program (COP) di Desa Danyang Kabupaten Magetan, 18 mahasiswa Hogeschool Holland mengakhiri programnya, 29 juli lalu. Kamis (1/8) merupakan hari terakhir para mahasiswa asal ‘Negeri Kinci Angin’ Belanda itu di UK Petra. Sebab, mereka harus melakukan perpisahan dengan jajaran civitas akademika UK Petra. Suasana duka dan ceria mewarnai pelepasan mereka. Eva Van Ooijen dan Roos Vink, koordinator dari Hogeschool Holand mengatakan, banyak yang dikerjakan selama mengikuti program COP, semacam Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Danyang dan Banaran. Walupun berasal dari negara yang kulturnya berbeda, tapi ia dan kawan-kawannya tidak mengalami hambatan yang sangat berarti selama mengikuti program ini. Apalagi para mahasiswa UK petra, juga masyarakat Jatim sangat ramah dan banyak memberikan dukungan. Bahkan, Eva mengaku sangat terkesan dengan masyarakat Desa Danyang dan berniat kembali lagi ke desa itu bila berkunjung kembali ke Indonesia. Hanya soal makan perlu ‘penyesuaian’. Selama di Desa Danyang, tiap hari ia harus makan nasi. Padahal di Belanda ia tidak setiap hari makan nasi. Karena tidak biasa itu, ia sakit diare selama tiga hari.

Unknown Unknown Radar Surabaya Indonesian Petra Chronicle Newspaper clippings Unknown Radar Surabaya, 2 Agustus 2002 STUDENT VOLUNTEERS IN SOCIAL SERVICE; CULTURE SHOCK; ADJUSTMENT (PSYCHOLOGY); DIARRHEA

Files