Selain perguruan tinggi negeri, kini banyak perguruan tinggi swasta yang membuka program pasca sarjana. Peminatnya cukup banyak. Tetapi, kualitas dari program tersebut dipertanyakan. Ditengarai, banyak program pasca sarjana yang tidak bermutu. Bahkan, melenceng dari aturan. Pada 1970-an, gelar sarjana masih menjadi lambang akademik yang sangat membanggakan. Orang yang menyandang gelar doktorandus saja memperoleh posisi sosial yang cukup tinggi. Tetapi, ketika sarjana sudah tersebar di seluruh pelosok pedesaan, gelar itu pun menjadi biasa. Karena itu, orang beramai-ramai mengejar master dan doktor, gelar akademik di atasnya. Sekarang gelar-gelar seperti MM, MBA, MAP, MHum masih menjadi perburuan. Bukan sekedar mengejar gelar, tetapi juga untuk melengkapi persyaratan kenaikan pangkat, jabatan, dan gengsi para kaum profesional. Fenomena itu ditangkap perguruan tinggi swasta yang menjamur di negeri ini. Kenyataan tersebut memang membanggakan. Tetapi, di sisi lain ditengarai banyak program pascasarjana yang asal-asalan. Bahkan, kualitasnya diragukan.