Gedung hemat listrik dapat penghargaan

Kekhawatiran akan terjadinya krisis energi listrik mulai tahun 2004 di Indonesia tampaknya memang perlu disikapi dengan membangun gedung yang tidak boros listrik. Bagaimanapun, gedung-gedung bertingkat, termasuk juga industri, merupakan tempat yang banyak menyerap tenaga listrik, apakah itu untuk penerangan, AC, maupun lift dan motor-motor penggerak lainnya. Dalam situasi yang memprihatinkan ini, Gedung Graha Pangeran Surabaya berhasil mendapatkan pengahrgaan sebagai gedung yang hemat energi di tingkat ASEAN dan sekaligus membuktikan diri sebagai gedung yang paling efisien menggunakan energi listrik di Indonesia. Gedung ini mampu bersaing dengan 19 gedung se-Asia Tenggara yang diseleksi langsung oleh tim penilai dari Brunei Darussalam. Alhasil, gedung perkantoran yang terletak di Jalan Ahmad Yani, Surabaya, sekitar bundaran tol Waru ini memperoleh penghargaan “Best Paractises Competition-New Ezisting Building Category” dalam ajang “3rd ASEAN Energy Efficient Building Award”. Graha Pangeran menjadi satu-satunya gedung di Indonesia yang diakui oleh standar ASEAN sebagai gedung yang paling efisien dalam menggunakan energi. Sebelumnya, Plaza Indonesia di Jakarta juga masuk dalam nominasi, namun gagal dalam tahap penilaian selanjutnya. Menurut kriteria ASEAN, sebuah gedung dikategorikan superhemat energi jika mengonsumsi energi maksimal 150 kWh per tahun per meter persegi. Sementara penggunaan energi sebesar 150-200 kWh per meter persegi per tahun digolongkan hemat, 200-250 kWh per tahun per meter per segi tergolong biasa, dan lebih dari itu termasuk gedung yang boros energi.

Unknown Unknown PT Kompas Media Nusantara Indonesian Petra Chronicle Newspaper clippings Unknown Kompas, 10 Juli 2002 AWARDS; ARCHITECTURE AND ENERGY CONSERVATION

Files