Warga kota Surabaya perlu jalan kaki nikmati kota

Warga kota Surabaya perlu menikmati kotanya dengan berjalan kaki dari satu mall ke mall lainnya, seperti di Singapura, namun pemerintah kota perlu menyediakan sarana untuk keperluan tersebut. Dalam penelitian bertajuk “Central Surabaya – Bringing Back Vitality” selama 11 bulan menjadi mahasiswa Pasca Sarjana Teknik Sipil UKP, Jager yang mendapat beasiswa dari negaranya itu memfokuskan penelitian pada pusat kota Surabaya. Selain itu, Jager dalam penelitiannya membagi pusat kota Surabaya menjadi tiga bagian, yakni pusat kota lama, pusat kota baru, dan kawasan antara kota lama – kota baru. Menurut dia, kota Surabaya memiliki potensi yang cukup besar untuk dikembangkan, tetapi arsitektur dan tata kota belum mampu mengoptimalkan vitalitas kota sehingga keramian terpusat di “jantung” kota. Oleh karena itu, katanya, pusat kota baru (Tunjungan-Pemuda) dapat dikembangkan seperti kawasan “Orchard Road” di Singapura, yakni masyarakat dapat menikmati untuk berbelanja dengan berjalan kaki sepanjang kawasan itu. Dengan sarana yang optimal, warga kota akan mau berjalan kaki menikmati kawasan pusat kota dan tidak suka menggunakan kendaraan untuk mendatangi mall-mall yang ada. Dalam penelitiannya, Jager menyebutkan ada delapan elemen yang dapat digunakan untuk mengembangkan kawasan pusat kota. Delapan elemen adalah penggunaan tanah, bentuk bangunan, sirkulasi dan parkir, ruang terbuka (taman kota), pedestrian, aktifitas pendukung, signing, dan preservation.

Unknown Unknown LKBN ANTARA Biro Provinsi Utama Jawa Timur Indonesian Petra Chronicle Newspaper clippings Unknown LKBN Antara, 22 Juli 2002 PEDESTRIAN FACILITIES DESIGN; REGIONAL PLANNING; CIVIL ENGINEERING--RESEARCH

Files