Pertanyaan dari Ela terkait menguatnya dollar Amerika Serikat (AS), harga produk tertentu meroket sehingga pengeluaran membengkak. Oleh karena itu, Ela ingin diberi penjelasan lebih lanjut mengapa dollar AS masih tetap gagah perkasa. Pertanyaan tersebut dijawab oleh Pak Devie (Konsultan Keuangan UK Petra). Memang menarik sekali fenomena dolar AS, saat ekonomi negara yang mencetaknya berantakan, tetap saja nilai dolar AS gagah perkasa. Sebelum dolar AS, emas terlebih dahulu memegang peran penting dalam perdagangan dunia. Emas jadi acuan bagi setiap negara untuk mencetak uang. Besaran jumlah uang yang dimilki negara selalu didasari jumlah cadangan emas yang dimiliki negara tersebut. Tetapi, kedigdayaan emas itu tidak berlangsung lama. Sejak tahun 1971, negara-negara didunia bersepakat (terpaksa) mengganti emas dengan dolar AS sebagai dasar sistem moneter global. Dampaknya semua transaksi perdagangan dunia (harus) menggunakan dolar AS. Dolar AS bukan lagi mata uang milik Amerika Serikat, tetapi sudah menjadi milik dunia. Emas buatan Tuhan diganti dengan selembar uang buatan manusia Amerika Serikat. Keperkasaan dolar AS menjadi mata uang dunia mengakibatkan semua negara sibuk mengoleksi dolar AS (bukan emas) sebagai cadangan devisa negara. Konsekuensinya dolar AS banyak beredar didunia, selain dinegerinya sendiri. Bahkan keberadaan euro yang didukung beberapa Uni Eropa juga belum mampu menggatikan kedigdayaan dolar AS.