Perkembangan dan keberlanjutan klub Liem Ching Hay (林清海, Lín Qīnghǎi) dari era orde baru hingga saat ini

Penelitian ini mengkaji Klub Liem Ching Hay di Surabaya dalam mempertahankan seni bela diri dan budaya Tionghoa di tengah tantangan Orde Baru dan pandemi COVID-19. Berdiri sejak 1970-an, klub ini mengembangkan tradisi kungfu dan barongsai, meski menghadapi kebijakan yang membatasi ekspresi budaya dan dampak finansial pandemi. Dengan pendekatan kualitatif, penelitian ini menemukan bahwa keberlanjutan klub didukung oleh ikatan kekeluargaan antar anggota, dukungan alumni, dan pemanfaatan media sosial untuk menarik anggota baru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai-nilai kekeluargaan, loyalitas, dan adaptasi teknologi membantu klub mempertahankan eksistensinya dan melestarikan warisan budaya Tionghoa.

MANDY EDGINA Budi Kurniawan, S.Kom., B.A., M.Hum. (Advisor 1); Olivia, S.E., M.A. (Examination Committee 1); Elisa Christiana (Examination Committee 2) Universitas Kristen Petra Indonesian Digital Theses Undergraduate Thesis Skripsi/Undergraduate Thesis Skripsi No. 02010244/CHI/2024; Mandy Edgina (A12200023) CHINESE--CULTURAL ASSIMILATION--INDONESIA--SURABAYA; CHINESE--INDONESIA--SOCIAL LIFE AND CUSTOMS

Files