Pengasuh: Julia E. R. (Sastra Inggris) dan A. Stephanie (Sastra Tionghoa) Universitas Kristen Petra
"Benang merah" adalah sebuah lambang budaya yang banyak dipakai untuk menggambarkan suatu "ikatan". Dalam kebudayaan tradisional Tionghoa, orang percaya bahwa sepasang suami-istri telah diikat oleh sehelai benang merah sejak mereka lahir. Benang merah itu tidaklah terlihat dengan mata telanjang, namun dia hadir dan mengikat mereka sehingga membentuk suatu hubungan. Karena itu dalam perkawinan tradisional Tionghoa, benang merah merupakan salah satu unsur yang tidak pernah terlewatkan. Banyak orang beranggapan bahwa budaya timur dan barat adalah sama sekali berbeda. Bahkan pesan yang ada dalam dua budaya ini seringkali dipertentangkan. Padahal pada kenyataannya kita dapat menemukan cukup banyak persamaan pada banyak pesan yang ada. Oleh karena itu kami mencoba menarik suatu benang merah dari persamaan yang ada ini dengan memaparkan cerita-cerita atau ungkapan dari barat dan timur.
Kalau orang mengharapkan orang lain yang berubah terlebih dulu dan ia sendiri tidak mau berubah, dan jika semua orang di dunia ini berpikir seperti itu, maka tidak akan terjadi perubahan apapun. Perubahan yang terbesar berasal dari dalam dirisendiri/ bukan dari luar diri seseorang. Memang tidak mudah mengubah diri sendiri, namun jika kita mau berusaha, perubahan yang terjadi itu pasti dapat berguna bagi orang lain.