Model perempuan latar dekoratif produk (1)

Tulisan: Go Siang Chen, Direktur Integrity Professional Managemen Consultant

Mengutip J. F. Lyotard (1993), dikatakan bahwa kapitalisme bagian-bagian tubuh bisa menghasilkan kekuatan libido yang dapat dipertukarkan dengan uang. Oleh karena itu sebagai latar dekoratif produk, ”Banyak anggota tubuh perempuan bisa diobral untuk iklan, disuruh meong-meong juga mau”, papar Tatik Maliyati dalam seminar Potret Perempuan Indonesia Abad ke-21 yang, digelar Jurusan Desain Komunikasi Visual UK Petra (21/4). Dengan demikian model perempuan bisa diposisikan bukan cuma sebagai konsumen yang konsumtif, tetapi juga sebagai penyampai pesan dan kesan produk yang diikuti penawaran komoditas. Hal ini merupakan satu komponen dari sistem komunikasi kapitalisme. Artinya penggunaan model perempuan sebagai latar dekoratif produk memang bisa menjadi urusan persepsi dalam sebuah rekonstruksi sosial yang dibangun oleh media komunikasi.

Dengan demikian eksistensi iklan sebenamya tidak bisa lepas dari konteks citra posisi perempuan dalam budaya masyarakatnya. Apalagi, ketatnya persaingan di pasar bebas bukan tidak mungkin semua citra tersebut akan terus diutamakan untuk merangsang konsumsi. Buktinya, ada saja model iklan, bahkan artis yang rela mengobral bodi-nya demi karir, bahkan termasuk kerja sampingan, ungkap Nurul Arifin (Surya, 22/4).

Unknown Unknown Antar Surya Media Indonesian Petra Chronicle Newspaper clippings Unknown Harian Surya, 30 April 2001 Unknown

Files