Dalam beberapa tahun terakhir, fenomena hedonisme di kalangan generasi Z (Gen-Z) telah menjadi sorotan banyak pihak. Sikap konsumtif generasi z memiliki kaitan yang kuat dengan gaya hidup mereka yang sangat terhubung dengan teknologi dan media sosial yang memudahkan mereka untuk melakukan kegiatan bersifat konsumtif yang menjadikan kesenangan sebagai prioritas utama dibanding kebutuhan primer. Fenomena ini menjadi topik pembahasan dalam konferensi pers bertajuk Gen Z: Hedonisme Digital dan Tantangan Finansial" oleh Guru Besar Baru di bidang Ilmu Manajemen Universitas Kristen Petra (PCU) Surabaya, yakni Prof. Dr. Sautma Ronni Basana, SE, M.Ε. Dalam konferensi pers ini, Ronny menyebutkan bahwa Gen Z tidak hanya memiliki literasi finansial yang rendah namun juga lemah dalam keamanan finansial karena kerap kali terjebak dalam sifat mereka yang impulsi. Fenomena ini terjadi di kalangan generasi Z karena kemajuan teknologi yang memudahkan akses bagi Gen Z untuk melakukan kegiatan konsumtif, seperti belanja online. Generasi Z memiliki kecenderungan untuk membeli produk berdasarkan merk dan perasaan FOMO(Fear of Missing Out). Hal ini dapat menimbulkan pengaruh buruk pada kondisi keuangan Gen Z di masa depan karena melihat fakta Gen Z kurang bijak dalam mengatur keuangannya.