Dari seminar industrial economics in Asia perspective di UK Petra. Bagaimana cara berkelit dari sedotan kemajuan China

Kekuatan pasar yang dimiliki China dan kebijakan ekonomi yang diterapkan sehingga mampu menarik investor asing, sedikit demi sedikit mulai dirasakan oleh negara-negara di kawasan Asia. “Perekonomian Jepang dan Singapura sudah terpengaruh, bahkan perekonomian di Korea, Hongkong, Singapura, dan Thailand pun sudah lumpuh karena peran China”, ungkap Direktur Utama Radar Surabaya Dahlan Iskan, yang juga CEO Jawa Pos. Dahlan yang berbicara dalam seminar bertajuk “Industrial Economics in Asia Perspective” yang digelar mahasiswa Teknik Industri Universitas Kristen Petra. Peran China saat ini mirip dengan peran Amerika Serikat (AS) 50 tahun lalu saat mereka menyedot pasar Eropa. Kemajuan yang sudah dimiliki China, menurut Dahlan setelah keuangan, China akan menyedot SDM, teknologi dan faktor-faktor ekonomi lainnya. Akibatnya, negara-negara Asia akan mengalami kekosongan (vacuum) 30-40 tahun. Tentang kemungkinan Indonesia juga akan “tersedot” China secara ekonomis, Dahlan mengatakan Indonesia agak sulit mengalami “vacuum cleaner” dari China karena faktor luas geografis dan jarak Indonesia-China yang relatif jauh. Namun demikian, faktor ini menurut Dahlan bukan menjadi jaminan. Karena bila kita lengah maka Indonesia pun akan tersedot China. Menurut Dahlan yang terhitung beberapa kali mengunjungi China ini, ada beberapa cara yang bisa membuat perekonomian Indonesia tetap eksis mengahadapi sedotan China. Di antaranya, mengembangkan usaha yang tak mungkin dilakukan China, mengembangkan wisata khas Indonesia dan meningkatkan produktivitas usaha.

Unknown Unknown Radar Surabaya Indonesian Petra Chronicle Newspaper clippings Unknown Radar Surabaya, 26 Agustus 2002 SEMINARS; CHINA--ECONOMIC CONDITIONS

Files