Buku Pramoedya Ananta Toer pada masa sebelum masuk Pulau Buru ternyata cukup enak juga dibaca orang muda. Karena buku-buku tersebut disusun dalam konsep teatrikal. Bahasa yang meliuk mungkin bisa dipahami karena latar belakangnya adalah tradisi Jawa Kuno. Tetapi dari diskusi buku karya Pramoedya Ananta Toer yang diadakan Perpustakaan UK Petra ini ada fakta yang melegahkan. Buku-buku tebal dengan kategori masa lalu ternyata bisa dilalap dengan mudah oleh para mahasiswa. Seiring dengan pengalaman yang telah dilewati, buku-buku karyanya yang selanjutnya ikut berubah sesuai dengan perubahan wawasan dari Pramoedya. Termasuk dalam menyikapi sosok pahlawan.