Selama 10 bulan meneliti Surabaya, Arjan Jager punya beberapa catatan menarik untuk kota ini. Salah satunya, menurut lulusan teknik sipil Hogeschool van Urteeht, Belanda itu, ada kesenjangan antara kawasan kota lama di Surabaya. Lebih lanjut Arjan menjelaskan kesenjangan antara kawasan kota lama dan kota baru yang dimaksudnya itu. “Satunya di utara, satunya di selatan,” katanya. Kawasan kota lama yang dimaksudnya meliputi Jalan Kembang Jepun, Tugu Pahlawan dan Jalan Rajawali. Sedangkan kawasan kota baru di antaranya dari Plaza Tunjungan hingga Jalan Pemuda. Kawasan kota lama, kata Arjan, dikenal dengan kawasan perdagangan, sedangkan kota baru untuk kawasan perkantoran dan perbelanjaan. “Dua kawasan ini sama-sama tidak bisa optimal, karena sejak awal konsepnya dibuat secara terpisah,” ujarnya. Seharusnya, kata dia, antara kedua kawasan itu sejak dulu dibangun sentra-sentra penghubung.