Mahasiswa Belanda dari Hogeschule van Utrecht, Arjan Jager (24) memaparkan hasil penelitiannya tentang perubahan pusat kota Surabaya. Dalam penelitiannya, Arjan tak segan turun lapangan dengan berjalan kaki menyusuri kota. Dibandingkan kota-kota lain di banyak negara Barat, Arjan menilai Surabaya memiliki ciri khas yang berbeda. Seperti, putusnya hubungan antara pusat kota lama dengan pusat kota baru. Arjan menilai Surabaya masih berpotensi untuk dikembangkan. Namun, dari segi arsitektur dan tata kota harus terlebih dulu memperhatikan delapan elemen pengembangan pusat kota. Kedelapan elemen ini telah menjadi rumusan baku dalam desain perkotaan. Di antara delapan elemen itu adalah land use atau peruntukan tanah, bentuk bangunan, sirkulasi dan perparkiran, ruang terbuka, trotoar untuk pejalan kaki.