Seorang laki-laki berkaos doreng biru dan celana ketat merah plus riasan putih dan merah di wajahnya, bersiap dengan pompa. Ia pun mulai memompa balon besar di tangannya. Dia adalah Edmund Khong, badut dari Singapura yang tengah beraksi di panggung Auditorium Universitas Kristen (UK) Petra, Surabaya, Kamis (21/1). Memompa balon besari di depan lebih 400 anak adalah salah satu aksi dari Clown Show & Big Giant Balloon Show Charity Night. Sebuah acara kerjasama Program English for Creative Industry (ECI) dan alumni Sastra Inggris dan Teknik Sipil UK Petra, yang mengga-wangi Indonesia Clown Alley. Aksi lain yang tidak kalah memukau, ada Deaw dari Thailand dan Uncle Button (Sam Tee) dari Malaysia. Namun, aksi lucu Edmond dan Deaw itu bukan sekedar hiburan, melainkan memiliki nilai-nilai yang disisipkan di dalamnya. Salah satunya bersosialisasi. Pasalnya anak-anak zaman sekarang lebih sering memilih bermain gadget sehingga kurang bersosialisasi dengan sesama. Pembelajaran lewat pertunjukan badut ini, dinilai lebih efektif karena ketika anak-anak merasa bahagia, nilai-nilai moral akan lebih mudah untuk diberikan. Hal itulah yang menjadi latar belakang digelarnya acara yang melibatkan 35 badut dari berbagai daerah di Indonesia itu. Badut-badut itu berasal dari Surabaya, Jakarta, Bandung, Semarang, dan Bali.