Indonesia clown alley. Di balik sukses clown show

Pertunjukan Clown Show tak akan terlaksana, tanpa jasa pria satu ini. Dialah Yogi Adianta Simon, alumnus Teknik Sipil UK Petra, salah satu pencentus didirikannya Indonesian Clown Alley (ICA). Mengenakan baju overall warna-warni, ditambah riasan badut lengkap dengan topi kuning, Yogi menceritakan awal mula dia dan Ricky Abraham (alumnus Sastra Inggris UK Petra), membentuk Indonesia Clown Alley. Pada 2013, mereka menghadiri konvensi badut dunia di Kuching, Malaysia. Di sana ia melihat, ternyata badut di Indonesia jauh ketinggalan puluhan tahun dibanding negara tetangga, seperti Singapura, Malaysia, Thailand, dan Filipina. Seiring berjalannya waktu, ternyata ICA tak hanya jadi ajang sharing. Mereka menumbuhkan kesadaran para badut Indonesia, tentang sisi positif profesi mereka. Untuk itu, ICA dengan rutin memberikan berbagai workshop dan kompetisi untuk para badut, agar bersikap lebih profesional. Mereka juga menghadirkan pembicara kompeten dari luar negeri, dalam workshop yang digelar di sejumlah daerah seperti Malang, Surabaya, Bandung dan Bali itu. Kegiatan ini bertujuan membangun imej positif badut, memperkenalkan the art of clowning yang benar, sehingga ada penerus bangsa menghargai dan memimpikan profesi ini. Yogi menekankan agar para badut di Indonesia harus bisa menghargai profesinya. Sehingga mereka bisa berpikir terbuka dan mau belajar.

Unknown Unknown Tabloid Nyata Indonesian Petra Chronicle Newspaper clippings Unknown Tabloid Nyata, 11 Februari 2019 CLOWNS--INDONESIA; UNIVERSITIES AND COLLEGES--ALUMNI AND ALUMNAE

Files