Karsono, Ong Mia FaraoUnknown
Perwira Media Nusantara (PMN) (Surabaya, 2015) (ind) Indonesian9786021187180UnknownUnknownCHINESE CULTURE; UnknownBuku ini meliputi lima Bab, Bab I Batik Pamekasan; Bab II Batik Tanjung Bumi; Bab III Batik Sumenep; Bab IV Batik Sampang; Bab V Akulturasi Budaya Tionghoa dengan Madura pada Batik Madura. Pembagian Bab berdasarkan empat kota yang merupakan sentra batik di Madura dan ciri-ciri motif yang ditemukan pada batik Madura. Sementara dalam setiap Bab tidak ada sub-bab karena ingin menonjolkan motif-motifnya. Buku ini menjelaskan adanya dua jenis batik Madura, yaitu batik klasik dan batik modern. Batik klasik mengandung nilai filosofi dan motifnya memang sudah diturunkan sejak nenek moyang orang Madura membatik. Batik modern atau motif kontemporer adalah motif yang sekarang lagi digemari oleh konsumen karena harganya yang relatif murah. Motif kontemporer ini tidak mengandung makna filosofi. Bila ditanya mengapa orang Madura sekarang tidak memikirkan makna filosofi pada batik Madura, menurut penulis karena motif-motif yang sekarang sebagian besar atas permintaan konsumen dan sebagian besar yang laku dijual adalah yang harganya relative murah, sementara batik klasik cara membatiknya sulit, membutuhkan waktu yang lama sehingga harga jual menjadi mahal. Faktor penyebab tidak adanya nilai filosofi mungkin juga karena sekarang jumlah pembatik semakin sedikit karena pengrajin batik banyak yang merantau ke luar pulau terutama ke pulau Jawa bekerja bukan sebagai pengrajin batik. Menyadari buku ini masih memilik kekurangan, penulis terbuka untuk menerima masukan dan saran.